Breaking news

Senin, 07 April 2025

Bangunan Masjid dan Kemiskinan


Penulis :

Ahmad Basri 

Ketua : K3PP Tubaba


Tulang Bawang Barat|Prokontra.news|-Di Jogya ada yang namanya masjid Jogokariyan . Lokasinya dari rumah saya tinggal berjarak kurang lebih 4 - 5 km. Lokasi masjid di tengah kota Jogja dengan perkampungan penduduk yang padat.


Di Sekitar masjid berdiri berbagai pondok pesantren baik tradisional maupun modern. Salah satunya yang terkenal tertua pondok pesantren krapyak Ali Maksum Krapyak Kulon.


Saya sendiri “ kost “ di pondok pesantren Aji Mahasiswa Al Muhsin Krapyak Wetan. Saya termasuk golongan “ santri “ bandel. Tukang ngeyel kata Pak Muhadi ( Pendiri Pondok ). Sekaligus menemukan pasangan hidup.


Apa yang menarik dari masjid jogokariyan sampai dari berbagai penjuru pelosok nusantara yang berkunjung ke jogja tidak luput ingin menyempatkan untuk mampir.


Sudah ribuan orang berkunjung ke masjid jogokariyan. Masjid jogokariyan dilihat dari bangunan fisiknya sangat sederhana sekali tidak tampak bangunan yang megah mewah seperti yang sering kita lihat selama ini.


Membuat masjid jogokariyan begitu terkenal adalah sistem pengelolaan masjid yang beda dari masjid umumnya. Semua kas keuangan yang didapat dari para jamaah “ donatur “ dikosongkan.


Tidak ada uang yang disisakan atau disimpan oleh pengelolah masjid. Dikemanakan uang tersebut oleh pengelolah masjid. Uang atau bantuan dialokasikan langsung kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.


Salah satu pengelolah masjid mengatakan “ jangan sampai di sekitar masjid ada yang menjerit menangis karena belum makan apalagi sampai kelaparan “. Kita semua zalim di sekitar masjid ada yang kelaparan kondisi rumah dihuni tidak layak untuk ditempati, ujarnya.


Setiap saat pengelolah masjid berkeliling di sekitar lingkungan masjid mencari mendata warganya yang membutuhkannya bantuan pertolongan.


Bagaimana dengan masjid di sekitar kita. Pada umumnya pengelolah masjid masih sibuk dengan persoalan bangunan. Tidak pernah selesai pengelolah masjid sibuk merenovasi masjid agar terlihat megah. 


Begitu seterusnya tidak pernah selesai. Bongkar pasang bangunan masjid. Uang jamaah yang dikumpulkan habis untuk kepentingan renovasi masjid. Mereka lupa bahwa di sekitar masjid ada yang menjerit menangis kelaparan.


Kasus Nenek Ibu Minak yang belakangan viral karena kemiskinannya setidaknya menjadi sebuah pelajaran penting bagi kita semua. Bisa jadi ditengah rumah Nenek Minak Ibu ada bangunan masjid yang berdiri megah bak istana kerajaan. 


Kita semua mudah melafalkan bacaan Al Qur’an Surat Al Maun begitu fasih dalam berbagai macam kegiatan ibadah. Tapi bisa jadi kita pada akhirnya yang akan dilaknat oleh bacaan surat tersebut. (Red)