Pada tahun selanjutnya 2025 akan diulang kembali pilkada untuk menentukan bupati definitif yang benar - benar asli dari suara hati rakyat. Diharapkan dengan pengulangan kembali pilkada tentu diharapkan lahirnya banyak calon.
Lahirnya banyak calon dalam pilkada merupakan bentuk dari proses demokrasi yang sesungguhnya. Kecuali benar - benar tidak ada calon yang mendaftar sehingga lahir calon tunggal. Dalam kondisi seperti itu tentu dapat dipahami.
Harus diingat bahwa, lahirnya calon tunggal di pilkada tubaba 2024, yang akan jatuh pada tanggal 27 Nopember, bukan tidak ada calon, banyak nama calon, seperti Sobri, Paisol, Supeno, Darsani, dan yang dikenal publik Surya Jaya Rades - SJR. SJR menjadi fenomena tersendiri dalam dinamika politik di tubaba saat ini.
Dengan pilkada diulang 2025 ditandai banyak calon, tentu dinamika politik, demokratisasi politik, di tubaba dapat tumbuh. Rakyat, masyarakat dapat menentukan pilihannya dengan bebas sesuai keinginan dan hati nurani. Siapa yang terpilih itulah yang terbaik bagi kita semua.
Kata kunci itu yang setidaknya yang melandasi lahirnya gerakan relawan rakyat tubaba bersatu, coblos kotak kosong. Gerakan ini simbol perjuangan untuk menyelamatkan demokrasi politik di tubaba. Gerakan relawan rakyat tubaba bersatu, ingin mengajak masyarakat luas, bahwa coblos kotak kosong wajib dimenangkan.
Gerakan relawan coblos kotak kosong, berpandangan kritis, bahwa lahirnya calon tunggal, pilkada tubaba 2024, tidak memberikan sumbangan apapun terhadap nilai - nilai demokrasi. Namun sebaliknya lahirnya calon tunggal sebuah bentuk penghilangan hak politik rakyat yang paling hakiki. Kedaulatan hak politik rakyat dicabut dengan paksa. Dipaksa untuk memilih calon tunggal ini.
Terciptanya calon tunggal, pilkada tubaba 2024, memberikan makna telah lahir, satu bentuk rezim hegemoni politik, yang merampas hak kedaulatan rakyat. Dalam hegemoni politik, berpijak dalam satu sudut pandang bahwa, kemenangan politik harus diraih tanpa ada boleh persaingan. Kata persaingan menjadi sesuatu yang tabu “ haram “ maka harus ditiadakan. Inilah yang terjadi mengapa lahir calon tunggal.
Hegemoni politik harus dilawan bukan dibiarkan berkembang terus menerus. Inilah mengapa relawan rakyat tubaba bersatu, memiliki satu motto perjuangan “ satu kata - lawan, kotak kosong, menang “. Motto perjuangan itu bukan tanpa landasan atau hidup diruang hampa. Di dalamnya tertanam semangat perubahan. Semangat melawan kezaliman politik, yang telah merebut dan merampas hak politik rakyat. (*)
Sumber :
( Ahmad Basri, Jubir - Ketua Advokasi dan Hukum )