Breaking news

Rabu, 18 September 2024

Akibat Pikiran Bengkok Lahirnya Calon Tunggal


Penulis :

Ahmad Basri 

Ketua : K3PP Tubaba


Tulang Bawang Barat| Prokontra.news|-Proses demokratisasi di Kabupaten Tubaba dalam politik Pilkada yang melahirkan Calon Tunggal bukanlah jalan mudah untuk kita sama - sama lalui. Lahirnya calon tunggal masih dipahami sebagai proses demokrasi hasil sebuah proses musyawarah dan mufakat. 


Argumen lahirnya Calon Tunggal sebagai proses Musyawarah dan Mufakat sebuah kesepakatan bersama tentu ini adalah Argumen yang sesat dan menyesatkan. Argumen tersebut bukan proses lahir dari rahim pikiran rakyat. Sayangnya logika seperti itu masih terus dikembangkan untuk mencari politik pembenaran atas lahir Calon Tunggal. Inilah yang harus diluruskan.


Bagi masyarakat bawah yang belum paham makna dan arti nilai - nilai demokrasi tentu argumen tersebut seolah - olah menjadi benar lahirnya calon tunggal. Sekali lagi  inilah yang harus diluruskan. 


Bagi para Penggiat Demokrasi , Aktivis Demokrasi, Sipil Society, adalah jelas dan terang benderang bahwa, lahirnya calon tunggal sebuah bentuk dari pengkhianatan nilai - nilai demokrasi.


Mengapa, Akibat lahirnya calon tunggal ini adalah sebagai bentuk pengkhianatan terhadap nilai - nilai demokrasi. Jawabannya sederhana bahwa nilai - nilai demokrasi wujudnya adalah adanya semangat berkompetisi di ruang terbuka untuk memilih calon pemimpin.


Menyodorkan calon tunggal tentu menjadi anomali, bagaimana bisa melahirkan calon pemimpin yang berkualitas, jika tidak ada proses berkompetisi di ruang publik. Proses seleksi kompetisi di ruang publik " pemilu ", untuk melahirkan calon pemimpin, adalah sebuah jalan proses yang harus dilalui. Bukan persoalan kalah atau menang.


Jika lahirnya calon tunggal sebagai proses politik jalan musyawarah dan mufakat tentu tidak perlu ada pilkada. Hanya buang - buang waktu, tenaga dan pikiran. Mereka yang percaya bahwa, calon tunggal, adalah manifestasi dari pikiran rakyat, kehendak rakyat, sesungguhnya sedang berjalan diruang yang gelap.


Lahirnya gerakan coblos kotak kosong, hari ini begitu menggema di seluruh tubaba, mengandung arti dan makna, bahwa demokrasi harus diselamatkan. Pembodohan politik rakyat harus dilawan dan  tidak boleh lagi hadir di alam kehidupan demokrasi rakyat. Itulah mengapa lahirnya gerakan coblos kotak kosong.


Pilkada harus dimaknai sebagai proses politik kompetisi di antara banyak calon bukan satu calon. Pemikiran coblos kotak dan menangkan sesungguhnya kita semua sedang menyelamatkan suara kedaulatan rakyat.


Dengan merebut kemenangan, coblos kotak kosong, pilkada tentu akan diulang kembali. Tujuan hanya satu yaitu melahirkan banyak calon untuk berkompetisi dan Publik dapat memilih siapa yang terbaik untuk memimpin Kabupaten Tubaba yang sesungguhnya. (Red)