Breaking news

Senin, 10 Juni 2024

PMII Bandar Lampung : Yasinan Bersama Untuk Matinya Hati Nurani UID-PT. PLN Lampung

Bandar lampung | Prokontra.news | - Penggerak Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) Cabang Bandar Lampung, Provinsi Lampung, mengadakan yasinan bersama di depan Gedung Unit Induk Distribusi (UID) PT. PLN Lampung. Minggu, ( 09/06/2024 ).

Tujuan, aksi yasinan ini merupakan bentuk keprihatinan dan protes terhadap kinerja PLN yang dianggap tidak memadai dalam menyelesaikan masalah pemadam listrik dan kurangnya kepedulian terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat akibat pemadaman yang lebih dari 2 hari.


Ketua Cabang PMII Bandar Lampung, Provinsi Lampung Dapid Novian mengatakan, bahwa yasinan tersebut salah satu gerakan pembantu PMII bandar Lampung terhadap masyarakat khususnya Lampung yang terdampak akibat pemadaman listrik, ucapnya.


"PLN telah "mati Hati nurani" dalam menjalankan tugas, mereka tidak peduli terhadap masyarakat".


Selain yasinan bersama, PMII Bandar Lampung juga membuka Posko pengaduan secara Online dan Offline sebagai bentuk lanjutan dari aksi yang telah dilakukan, terangnya.


"Posko pengaduan secara Online bisa dilakukan di link ini "https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe5Q-X6dZ8dNb6KpWmE2Z4LY98UEPLhC-j3al2K-gAH3ql12g/viewform" dan untuk Offline dilakukan selama 2 hari dari tanggal mulai hari Senin 10 s/d Selasa 11 Juni 2024,  di depan Tugu Adipura Bandar lampung".


"PMII hadir di tengah - tengah masyarakat, untuk memperjuangkan hak - hak mereka".


Dalam upaya untuk membantu menyuarakan keresahan masyarakat, Penggerak mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang bandar Lampung telah melakukan Demo Besar - besaran di depan Gedung UID PT. PLN Lampung, namun aksi yang dilakukan tidak mendapatkan hasil yang baik, jelasnya.


"Pihak PLN Lampung menolak untuk memenuhi tuntutan PMII Bandar Lampung untuk memberikan Kompensasi kepada masyarakat khususnya Lampung yang terdampak pemadaman listrik".


Untu diketahui, aksi ini dilakukan akibat adanya pemadaman listrik yang melanda berbagai wilayah di Sumatra, Jambi, Bengkulu hingga Lampung selama lebih dari 2 hari atau 48 jam, yang disebabkan oleh gangguan pada jaringan transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 275kv Lubuk Linggau-Lahat. Pemadam ini mengakibatkan keresahan dan aksi protes masyarakat.


Pengirim berita : (Dila Damar)